FAKTOR DALAM ANALISIS FUNDAMENTAL
Setiap berita yang baik yang berhubungan langsung mahupun tidak langsung
dengan ekonomi dapat merupakan suatu faktor fundamental yang penting untuk
ditelitii.
Berita-berita tersebut dapat berupa berita yang berkait rapatdengan
perubahan ekonomi, perubahan tingkat suku bunga, pemilihan presiden, bencana
alam dan lain-lain. Faktor-faktor fundamental yang sifatnya luas dan kompleks
tersebut dapat dikelompokkan menjadi 4 kategori besar, iaitu :
1)FAKTOR EKONOMI
Dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi fundamental
perekonomian suatu negara, indikator ekonomi adalah salah satu faktor yang tidak
dapat dipisahkan dan merupakan bahagian penting dari keseluruhan faktor
fundamental itu sendiri. Seiring dengan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, untuk mendapatkan sumber informasi terkini, seorang trader juga
sering menggunakan informasi yang berasal dari monitor komputer, misalnya
melalui Dow Jones Telerate, Reuters, Knight Rider mahupun Bloomberg.
Indikator-indikator ekonomi yang sering digunakan dalam Analisis Fundamental,
iaitu :
1. Gross Domestic Product
Gross Domestic Product adalah penjumlahan seluruh barang dan jasa yang
diproduksi oleh suatu negara baik oleh perusahaan dalam negeri mahupun oleh
perusahaan asing yang beroperasi di dalam negara tersebut pada suatu waktu /
period tertentu.
2. Inflasi
Seorang Trader akan selalu memperhatikan dengan seksama perkembangan tingkat
inflasi. Salah satu cara pemerintah dalam menanggulangi inflasi adalah dengan
melakukan kebijakan menaikkan tingkat suku bunga . Kebijakan peningkatan
tingkat suku bunga ini diharapkan dapat memperkuat nilai tukar dan
mengendalikan tingkat inflasi. Penggunaan tingkat inflasi sebagai salah satu
indikator fundamental ekonomi adalah untuk mencerminkan tingkat GDP dan GNP ke
dalam nilai sebenarnya. Nilai GDP dan GNP ini merupakan indikator sangat
penting bagi seorang Trader dalam membandingkan peluang dan risiko investasinya
di mancanegara. Umumnya seorang Trader akan menggunakan indikator-indikator
inflasi sebagai berikut :
a) Producer Price Index (PPI)
PPI adalah indeks yang mengukur rata-rata perubahan harga yang diterima oleh
produk domestik untuk setiap output yang dihasilkan dalam setiap tingkat
proses produksi. Data PPI dikumpulkan dari berbagai sektor ekonomi terutama
dari sektor perkilangan, pertambangan dan pertanian.
b) Consumer Price Index (CPI)
CPI digunakan untuk mengukur rata-rata perubahan harga geseran dan
sekelompok barang dan jasa tertentu. Kedua indeks tersebut, CPI dan PPI,
digunakan oleh seorang Trader sebagai indikator untuk mengukur tingkat inflasi
yang terjadi. Seorang Trader tidak dapat berharap bahawa Bank Pusat akan
menaikkan tingkat suku bunga setiap salah satu indikator memberikan signal kuat
tentang adanya inflasi mahupun menurunkan suku bunga untuk keadaan sebaliknya.
Contoh : Perang Teluk (1991) adalah naiknya harga minyak dunia dan ini
membuat indeks CPI di Amerika Serikat juga naik. Namun kerana peningkatan
indeks CPI itu tidak berlangsung lama, maka Bank Pusat Amerika Syarikat tidak
mengambil tindakan apa pun.
3. Balance of Payment
Balance of Payment adalah suatu neraca yang terdiri dari keseluruhan
aktivitas transaksi perekonomian internasional suatu negara, baik yang bersifat
komersial mahupun financial, dengan negara lain pada suatu period tertentu.
Balance of Payment ini mencerminkan seluruh transaksi antara penduduk,
pemerintah dan pengusaha dalam negeri dan pihak luar negeri, seperti transaksi
ekspor dan import, investasi portofolio, transaksi antar Bank Sentral dan
lain-lain. Indikator umum yang sering digunakan adalah neraca perdagangan /
current account. Faktor lain yang mempengaruhi neraca pembayaran adalah adanya
aliran investasi asing yang masuk ke dalam negeri dalam bentuk Foreign
Direct Investment maupun Portofolio Investment . Contoh : surplus
neraca perdagangan Jepun terhadap Amerika Serikat pada tahun 1998 memberikan
gambaran / indikasi yang jelas terhadap meningkatnya volume permintaan Yen
dalam aktiviti perdagangan. Akibatnya nilai tukar Yen terhadap Dollar AS
menguat.
4. Employment
Employment adalah suatu indikator yang dapat memberikan gambaran tentang
kondisi riil berbagai sektor ekonomi. Indikator mengenai tingkat peluang
kerja ini dapat dijadikan sebagai alat untuk menganalisis / tidaknya
perekonomian suatu negara. Apabila perekonomian berada dalam keadaan full
capacity / kapasitas penuh maka akan tercapai full employment .
Jika keadaan sebaliknya, maka tingkat pengangguran pun akan meningkat. Tingkat
employment adalah indikator ekonomi yang sangat penting bagi pasar kewangan
pada umumnya dan pasar pertukarang matawang asing khususnya.
2)FAKTOR POLITIK
Faktor Politik, sebagai salah satu indikator untuk memprediksi pergerakan
nilai tukar, sangat sulit untuk diketahui timing / waktu terjadinya
secara pasti dan untuk ditentukan dampaknya terhadap fluktuasi nilai tukar. Ada kalanya suatu
perkembangan politik berlaku pada pergerakan nilai tukar, namun ada kalanya
tidak membawa apapun terhadap pergerakan nilai tukar. Contoh : Pergolakan
politik yang terjadi di Indonesia
pada pasca pergantian kepemimpinan nasional dari masa pemerintah Order Baru
(1966 ? 1998) sampai ke Orde Reformasi menimbulkan pergolakan fluktuasi nilai
tukar Rupiah terhadap Dollar
AS yang sangat signifikan. Namun
ada kalanya isu politik tidak mempengaruhi fluktuasi nilai tukar, seperti dalam isu Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, dan Monica Lewinsky pada tahun
1998 yang tidak serta merta membawa perubahan nilai tukar
Dollar AS.
3)FAKTOR KEWANGAN
Peranan Faktor Kewangan sangat penting dalam melakukan Analisis Fundamental.
Adanya perubahan dalam kebijaksanaan monitor dan fiskal yang diterapkan oleh
pemerintah, terutama dalam hal kebijakan yang menyangkut perubahan tingkat suku
bunga, akan membawa impak signifikan terhadap perubahan dalam fundamental
ekonomi. Perubahan kebijakan ini juga akan mempengaruhi nilai tukar mata wang. Para pengamat pasar matawang asing menyatakan bahawa
tingkat suku bunga adalah penentu utama nilai tukar suatu mata wang, selain
indikator kewangan lainnya, seperti jumlah wang yang beredar. Aturan umum
mengenai kebijakan tingkat suku bunga ini adalah semakin tinggi tingkat suku
bunga semakin kuat nilai tukar suatu mata wang.Tingkat suku bunga disini
dimaksudkan adalah tingkat suku bunga riil bukan yang nominal. Seorang Trader
akan bereaksi terhadap perubahan selisih tingkat suku bunga, bukan pada
perubahan tingkat suku bunga secara individual.
4)FAKTOR EKSTERNAL
Faktor Eksternal dapat membawa perubahan yang signifikan terhadap nilai
tukar suatu negara. Perubahan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara dapat
membawa impak regional bagi perekonomian negara-negara lain yang terdapat dalam
kawasan yang sama. Dalam era alokasi global asset , arus portofolio modal tidak
lagi mengenal batas-batas wilayah negara. Para Fund Manager , Investor
dan Hedge Fund yang melakukan investasi secara global, sangat
mencermati perubahan ekonomi, bukan hanya dalam lingkup satu negara, melainkan
juga meluas hingga ke dalam lingkup satu kawasan / regional tertentu.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan